spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Awal Tahun Kaltim Masih Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrim

BALIKPAPAN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan memprediksi bahwa curah hujan yang cukup tinggi di Kaltim pada umumnya dan Kota Balikpapan pada khususnya masih berlangsung hingga Februari mendatang.

Kepala BMKG Balikpapan, Kukuh Ribudianto mengatakan, bahkan besar kemungkinan curah hujan yang cukup tinggi ini bisa berlangsung hingga Maret dan awal April.

“Untuk puncak musim hujan itu berada di Desember dan Januari, kemudian Februari menurun tapi Maret ke April itu bisa tinggi lagi,” ujarnya, Kamis (9/1).

Lebih lanjut Kukuh menjelaskan, anomali cuaca yang terjadi di Kaltim saat ini disebabkan fenomena La Nina, yakni Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya, hal ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan.

“Meskipun intensitas hujan ada mengalami penurunan, namun tidak menutup kemungkinan hujan ekstrem masih terjadi di periode Februari hingga akhir bulan Maret tersebut,” jelasnya.

Kukuh meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi basah, yakni bencana hidrometeorologi yang terjadi akibat adanya cuaca ekstrem.

Baca Juga:   Jasad Pria di Parit Eks Puskib Hebohkan Warga

“Contoh saja seperti banjir atau tanah longsor, maka warga yang berada di kawasan rawan bencana tersebut untuk waspada,” tambahnya.

“Untuk kondisi normalnya curah hujan deras itu di 50-100 milimeter, dan bila di atas 100 milimeter maka masuk kategori hujan ekstrim,” tegasnya.

Selain itu, Kukuh juga menyampaikan agar masyarakat yang hendak pergi ke laut untuk waspada, terlebih lagi untuk jenis kapal kecil. Pasalnya, untuk gelombang laut khususnya di bulan Januari bervariatif kisaran 1,5 meter untuk di tengah laut.

“Kemudian di pantai kisaran 0,5 meter hingga 0,75 meter, dan ini kategori sedang jadi nelayan waspada arena gelombang 0,75 bisa saja mengganggu nelayan,” tutup Kukuh.

Penulis: Aprianto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img