BALIKPAPAN — Kemacetan di kawasan padat seperti Jalan MT Haryono kerap menjadi keluhan warga Balikpapan, terutama saat antrean panjang kendaraan mengular di sekitar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Menanggapi kondisi ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan mulai mengambil langkah strategis dengan menjalin komunikasi intensif bersama seluruh SPBU yang melayani Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Kepala Dishub Balikpapan, Muh. Fadli Pathurrahman, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik SPBU. Hasilnya, antrean panjang kendaraan terjadi pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari, sehingga berdampak pada kemacetan lalu lintas di jalur utama kota.
“Dari hasil pantauan, antrean kendaraan yang hendak mengisi BBM bersubsidi cukup panjang di jam padat. Karena itu, kami rekomendasikan agar pelayanan dilakukan di waktu lalu lintas lebih landai,” ujar Fadli, Jumat (31/10/2025).
Dishub merekomendasikan agar pelayanan BBM bersubsidi dilakukan pada pukul 11.00–13.00 Wita dan 21.00–23.00 Wita — dua rentang waktu yang dinilai paling longgar dari aktivitas kendaraan.
“Ini bukan pembatasan, tetapi penyesuaian untuk menciptakan kelancaran bersama,” jelasnya.
Menurut Fadli, ada empat SPBU di Balikpapan yang menjadi titik rawan kemacetan, salah satunya SPBU di Jalan MT Haryono, lokasi favorit masyarakat karena letaknya di pusat aktivitas kota. Untuk itu, Dishub akan melakukan koordinasi dengan pengelola SPBU agar jam layanan bisa disesuaikan tanpa mengganggu pengguna jalan lainnya.
Selain pengaturan jam pelayanan, Dishub juga melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan SPBU MT Haryono, seperti pemasangan beton blok, rambu baru, serta penertiban kendaraan yang parkir liar atau berputar arah sembarangan.
Kebijakan ini, kata Fadli, akan disosialisasikan secara bertahap agar masyarakat tidak kebingungan. Dishub bekerja sama dengan Diskominfo, pihak kelurahan dan kecamatan, serta media lokal untuk menyebarkan informasi ke publik.
Dalam dua minggu ke depan, Dishub juga berencana memasang rambu tambahan, CCTV pemantau arus kendaraan, serta menggelar razia penertiban serentak bersama aparat terkait.
“Kebijakan ini bukan untuk membatasi, tapi untuk menciptakan kelancaran dan keselamatan di jalan raya. Kami ingin Balikpapan menjadi kota yang tertib, aman, dan nyaman bagi semua pengguna jalan,” tutup Fadli.
Penulis: Aprianto




