BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan terus mengintensifkan upaya penanganan banjir di sejumlah titik rawan. Salah satu langkah strategis yang tengah dilakukan adalah percepatan pembangunan Bendung Pengendali (Bendali).
Pemkot Balikpapan sendiri menargetkan adanya penurunan signifikan titik genangan banjir hingga 2026 melalui kombinasi pembangunan bendali, revitalisasi embung, dan pelebaran saluran. Dengan begitu, kawasan yang selama ini rutin tergenang diharapkan berkurang drastis.
Adalah Bendali Ampal Hulu, berlokasi di Kelurahan Gunung Samrinda Baru, Kecamatan Balikpapan Utara yang menjadi prioritas saat ini. Pasalnya, bendali ini diproyeksikan mampu menampung hingga 160 ribu meter kubik air dengan luas lahan 9,4 hektare serta kedalaman rata-rata 4 meter. Dengan kapasitas tersebut, bendali dinilai mampu mereduksi genangan di area seluas 50 hektare dengan ketinggian air setengah meter.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan, Jen Supriyanto, mengatakan bahwa pembangunan Bendali Ampal Hulu menjadi prioritas utama karena DAS Ampal merupakan salah satu daerah aliran sungai paling berpengaruh terhadap banjir di kota ini.
“Setiap kali hujan deras, wilayah ini langsung terdampak. Karena itu pembangunan bendali harus dikebut,” ujarnya, Selasa (26/8/2025).
Lebih lanjut Jen menjelaskan, instruksi Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, adalah benar-benar melakukan penanganan banjir dan ini merupakan salah satu prioritas pembangunan kota.
“Banjir bukan sekadar soal genangan, tapi menyangkut kenyamanan, keselamatan, bahkan investasi. Maka kita harus bergerak cepat dan terukur,” jelasnya.
Meski demikian, pemerintah juga menyadari pekerjaan besar ini membutuhkan waktu, biaya, serta sinergi lintas instansi. Masyarakat pun diminta aktif menjaga lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, serta mendukung program pembebasan lahan yang masih berjalan.
“Kalau infrastruktur sudah disiapkan tapi perilaku masyarakat tidak berubah, banjir akan terus berulang. Kolaborasi pemerintah dan warga adalah kunci,” tutup Jen.
Penulis: Aprianto