spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Anggota DPRD dan Warga Berkolaborasi Ciptakan Lingkungan BUNGAS

BALIKPAPAN – Kesadaran lingkungan kini benar-benar tumbuh di tengah masyarakat Kelurahan Gunung Sari Ilir, Kecamatan Balikpapan Tengah. Berkat kolaborasi antara warga dan Anggota DPRD Kota Balikpapan, Suwanto, kawasan yang dulu tampak biasa saja kini menjelma menjadi contoh nyata kampung hijau yang bersih, asri, dan berdaya ekonomi.

Gerakan ini berawal dari ajakan sederhana Suwanto kepada warga di lima RT, yakni RT 64, 65, 66, 68, dan 69 untuk menata lingkungan mereka secara mandiri. Ia menegaskan, upaya tersebut bukan sekadar demi lomba kebersihan, melainkan tumbuh dari kesadaran kolektif agar warga dapat tinggal di tempat yang sehat dan nyaman.

“Yang kami dorong adalah rasa memiliki terhadap lingkungan. Kalau warga mencintai tempat tinggalnya, maka kebersihan akan menjadi budaya, bukan kewajiban,” ujar Suwanto, Rabu (5/11/2025).

Kini, wajah baru Gunung Sari Ilir semakin terasa. Setiap RT memiliki fasilitas pemilahan sampah, komposter untuk limbah organik, serta bank sampah yang dikelola secara gotong royong. Hasil pengolahan organik diubah menjadi kompos, sementara sampah anorganik dijual kembali, menambah penghasilan warga.

Baca Juga:   Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Pembunuhan Ibu Kandung

Tak berhenti di situ, kawasan ini berkembang menjadi Kampung Bungas, singkatan dari Bersih, Unggul, dan Asri. Di area tersebut, warga mengembangkan pertanian hidroponik di 18 titik dengan lebih dari 3.000 lubang tanam. Sayuran seperti sawi, selada, seledri, tomat, dan melon tumbuh subur di antara rumah-rumah warga.

“Hasil panen kami masih kami gunakan sendiri. Jadi lingkungan bersih, dapur warga pun tetap ngebul,” ujar salah satu pengurus RT dengan bangga.

Warga pun mengaku merasakan manfaat langsung dari perubahan ini. Siti Rahma, salah satu ibu rumah tangga di RT 65, menuturkan bahwa kebiasaan memilah sampah kini sudah menjadi rutinitas keluarga.

“Dulu kami anggap ribet, tapi ternyata mudah. Anak-anak malah senang karena bisa ikut bikin kompos dan nanam sayur. Sekarang halaman rumah jadi hijau dan bersih,” ujarnya sambil tersenyum.

Sementara itu, Rudi, warga RT 68 yang juga aktif mengelola bank sampah, mengaku program ini turut membantu perekonomian keluarga.
“Dari hasil jual sampah anorganik, kami bisa kumpulkan uang kas RT, bahkan sebagian dipakai untuk beli bibit sayur baru. Jadi manfaatnya benar-benar terasa,” katanya.

Baca Juga:   Seorang Bapak Nekat Curi Sepeda Motor Anak Kandungnya

Keberhasilan ini menumbuhkan harapan baru agar pemerintah kota terus memberikan dukungan, terutama dalam kebijakan pengelolaan sampah menuju zero waste.

Bagi warga Gunung Sari Ilir, kisah mereka menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil—dari halaman rumah sendiri, dari sampah yang kini benar-benar jadi berkah.

Penulis: Aprianto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img