spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dari 81 Titik Banjir di Balikpapan, Pemkot Berhasil Tanganin 64 Titik

BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan menegaskan komitmennya dalam menanggulangi persoalan banjir yang masih menjadi salah satu pekerjaan rumah utama di kota minyak. Melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Pemkot menyampaikan bahwa dari total 81 titik banjir yang teridentifikasi, sebanyak 64 titik sudah berhasil ditangani. Sementara 17 titik lainnya masih dalam proses perencanaan lanjutan karena keterbatasan anggaran.

Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPU Balikpapan, Jen Supriyanto, mengatakan bahwa penanganan banjir dilakukan secara bertahap. “Kita sudah siapkan gambar saluran secara keseluruhan, namun anggarannya masih sepotong-sepotong sehingga belum bisa tuntas sekaligus,” ujarnya, Rabu (27/8/2025).

Lebih lanjut Jen menjelaskan, salah satu lokasi yang menjadi prioritas utama adalah kawasan Sungai Ampal. Titik ini berdampak besar pada kawasan vital kota, mulai dari Landasan Kecil Antasari, Tugu Adipura, hingga Balikpapan Plaza. Jen mengaku, rencana penanganan di Sungai Ampal tidak sekadar pelebaran saluran, melainkan juga pembangunan saluran bawah tanah.

“Selain butuh pembebasan lahan, di lokasi juga terdapat banyak utilitas seperti jaringan gas dan pipa PDAM. Jadi harus ditangani secara total dan hati-hati,” jelasnya.

Baca Juga:   Bank Neo Commerce Hadir di Pulau Kalimantan

Proyek penanganan Sungai Ampal sebenarnya sudah dirancang sejak 2019 dengan estimasi kebutuhan anggaran sekitar Rp 140 miliar. Namun, karena keterbatasan dana, realisasi pengerjaan hingga kini masih bertahap. Pemkot menegaskan bahwa program banjir, khususnya normalisasi dan pelebaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal—baik DAS Ampal besar maupun DAS Ampal kecil—akan menjadi program prioritas pembangunan kota dalam dua tahun ke depan.

“Normalisasi DAS ini dinilai penting untuk mengurangi risiko genangan di pusat kota, mengingat aliran Sungai Ampal menjadi tumpuan utama sistem drainase Balikpapan,” tambah Jen.

Pemerintah daerah juga tengah berupaya mencari tambahan dukungan pendanaan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur maupun pemerintah pusat agar program ini bisa segera berjalan maksimal.

Pemkot menargetkan penyelesaian sisa titik banjir rampung secara bertahap hingga 2026. “Dengan fokus pada DAS Ampal sebagai prioritas, diharapkan upaya ini mampu memberikan solusi jangka panjang dalam menekan potensi banjir di Balikpapan,” tutupnya.

Penulis: Aprianto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img