BALIKPAPAN – Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menyatakan komitmennya untuk mewujudkan janji-janji kampanyenya yang telah disampaikan kepada masyarakat saat mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Hal ini disampaikannya saat melakukan pembahasan evaluasi kinerja sekaligus penyusunan rencana pembangunan kedepan, di Pemkot Balikpapan, Senin (21/7/2025).
Wali Kota Balikpapan mengatakan, bahwa setiap janji kampanye bukan sekadar slogan atau pemanis di masa pemilu. Melainkan merupakan kontrak moral dengan masyarakat yang harus diwujudkan melalui kerja nyata.
“Jangan sampai slogan pemerintahan kami hanya menjadi janji di mulut saat kampanye. Kami tidak ingin janji kampanye hanya jadi bibir manis,” ujarnya.
Lebih lanjut Rahmad Mas’ud menjelaskan, bahwa realisasi janji kampanye memerlukan kolaborasi seluruh elemen, baik dari perangkat daerah, jajaran ASN, hingga masyarakat. Pemkot menyadari bahwa tidak semua dinamika di lapangan bisa langsung terpantau, karena itu partisipasi warga sangat penting sebagai sumber informasi dan bahan evaluasi.
“Kami butuh informasi dari masyarakat dan jajaran pemerintah, karena kami tidak bisa memantau semua hal secara langsung. Partisipasi aktif dari semua pihak menjadi kunci,” jelasnya.
Selain membahas evaluasi janji kampanye, Wali Kota Balikpapan juga menyoroti pentingnya konsentrasi pemerintah dalam proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026 serta perubahan APBD tahun 2025. Dimana Rahmad Mas’ud menambahkan, bahwa penganggaran harus diarahkan untuk program-program prioritas yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Beberapa isu yang mendapat perhatian khusus antara lain penanganan banjir, pengelolaan lingkungan hidup, dan sistem persampahan. Menurutnya, meskipun kondisi pengelolaan sampah di Balikpapan tergolong baik dibanding kabupaten/kota lain di Kalimantan Timur. Tantangan ke depan tidak bisa dianggap enteng.
“Meskipun pengelolaan sampah di Balikpapan lebih baik dibanding kabupaten lain di Kaltim, kita tidak boleh berpuas diri. Pertumbuhan penduduk dan kepadatan menuntut kita terus berbenah,” tambahnya.
Wali Kota juga mengingatkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar lebih selektif dan efisien dalam mengalokasikan dana, sehingga tidak ada program prioritas yang tertunda akibat keterbatasan anggaran.
Rahmad Mas’ud turut menyoroti tantangan besar yang sedang dihadapi Balikpapan sebagai kota penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia menyampaikan bahwa perpindahan ASN dan meningkatnya arus urbanisasi akibat proyek nasional tersebut akan membawa dampak signifikan terhadap berbagai sektor.
“Seiring dengan pertambahan jumlah pendatang, pasti akan ada dampak. Baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun pelayanan publik. Apalagi Balikpapan menjadi daerah penyangga utama IKN,” tegasnya.
Pemerintah Kota akan menyiapkan langkah antisipatif agar lonjakan populasi tidak menimbulkan konflik sosial, ketimpangan ekonomi, ataupun tekanan pada infrastruktur dan pelayanan dasar seperti air bersih, pendidikan, dan kesehatan.
Wali Kota Balikpapan juga mengajak seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat Balikpapan untuk terus menjaga sinergi dan semangat kolaborasi. Ia mengingatkan bahwa mimpi menjadikan Balikpapan sebagai kota berdaya saing global bukanlah wacana kosong, melainkan cita-cita yang bisa dicapai melalui kerja kolektif.
“Mari bersama kita wujudkan Balikpapan sebagai kota yang sehat walafiat dan mampu bersaing secara global,” tutupnya.
Penulis: Aprianto