BALIKPAPAN – Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, membantah pernyataan anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam yang menyebutnya berlibur ke London saat warganya kesulitan mendapatkan BBM beberapa waktu lalu.
Rahmad Mas’ud mengatakan, bahwa dirinya berada di London dalam rangka mengurus anaknya yang akan berkuliah di Kaplan Internasional Collage, London.
“Salah itu, saya perlu diklarifikasi. Saya berangkat ke London bukan untuk liburan. Tapi mengurus anak kuliah di London. Itu harus jelas, dan saya berangkat itu juga sudah mendapat izin dari Mendagri jauh sebelumnya,” ujarnya, Sabtu (24/5/2025).
Lebih lanjut Rahmad Mas’ud menjelaskan, keberangkatannya pun telah mendapatkan persetujuan Gubernur Kaltim dan Kementerian Dalam Negeri dengan nomor surat 857/1435.e/SJ Perihal: Persetujuan Keluar Negeri dengan alasan penting.
Seperti diketahui, bahwa anaknya masih remaja dan baru berusia 18 tahun, sehingga harus didampingi oleh orangtuanya jika akan mengikuti perkuliahan di Inggris.
“Aturan pemerintah London, jiak anak 18 tahun ke bawah itu harus didampingi orangtua, makanya saya berangkat kesana. Dan keberangkatan itupun sudah bermohon dengan Mendagri,” jelasnya.
Terkait kesulitan BBM yang dialami oleh warga Kota Balikpapan beberapa waktu lalu, dimana saat itu ia baru mendarat di London, Inggris, Selasa (13/5/2025). Sementara itu, kesulitan BBM di Kota Balikpapan baru terjadi pada Sabtu (17/5/2025).
Selain itu Rahmad juga menegaskan, yang terjadi di Kota Balikpapan saat itu bukanlah kelangkaan BBM, namun permasalahan distribusi.
“Jadi sebenarnya bukan kelangkaan BBM, kalau yang namanya langka itu barang kan tidak ada. Ini cuma pendistribusiannya yang terlambat oleh Pertamina Patra Niaga,” tegasnya.
Meski demikian, Rahmad langsung terbang kembali ke Indonesia pada Minggu (18/5/2025) setelah mengetahui ada kesulitan BBM tersebut, walaupun urusan kuliah anaknya belum selesai. Bahkan, selama perjalanan ke Indonesia, ia menyatakan terus berkomunikasi dengan pihak Pertamina Patra Niaga untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Saya juga terus berkomunikasi dengan GM Patra Niaga, kenapa ada permasalahan warga saya susah dapat BBM? Saya komunikasi terus. Malamnya itu saya komunikasi dan saya ultimatum Pertamina, jam berapapun hari Senin (19/5/2025) malam harus di-drop BBM jenis pertamax di beberapa SPBU di Kota Balikpapan,” tambahnya.
“Alhamdulillah, sampai dengan subuh dan pagi itu terisi, dimana Pertamina mengambil stok BBM dari Samarinda. Untuk mengatasi keterlambatan distribusi, jadi bukan kelangkaan, keterlambatan supply ke beberapa SPBU,” tutupnya.
Penulis: Aprianto