spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Umat Buddha Peringati Hari Raya Waisak di Mahapraja Buddha Manggala Balikpapan

BALIKPAPAN – Suasana khidmat terasa di Vihara Mahapraja Buddha Manggala, Balikpapan Selatan, saat umat Buddha berkumpul untuk memperingati Hari Raya Waisak 2569 BE, Minggu (12/5/2024). Waisak merupakan hari suci bagi umat Buddha yang memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha Gautama, yakni kelahiran, pencapaian pencerahan sempurna, dan wafatnya.

Salah satu umat yang hadir, Meta, warga Balikpapan Selatan, mengaku rutin mengikuti peringatan Waisak di vihara tersebut setiap tahunnya.

“Saya selalu ke sini setiap tahun saat Waisak. Ini jadi momen penting untuk memperdalam ajaran dan memperkuat batin,” ujarnya saat ditemui di sela-sela prosesi ibadah.

Perayaan Waisak di Vihara Mahapraja Buddha Manggala berlangsung khusyuk, diawali dengan meditasi bersama, pembacaan paritta (doa-doa suci), dan puja bakti. Puncak acara ditandai dengan prosesi pradaksina mengelilingi stupa dan pelepasan lampion sebagai simbol pengharapan dan pencerahan.

Pengurus vihara menyampaikan, peringatan tahun ini diikuti ratusan umat dari berbagai wilayah Balikpapan dan sekitarnya.

Bagi umat Buddha, peringatan Waisak bukan sekadar seremoni keagamaan, namun merupakan momen sakral yang merangkum tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha Gautama, yakni kelahiran, pencerahan sempurna, dan parinibbāna (wafat).

Baca Juga:   Belasan Remaja Penyandang Disabilitas Dapat Pelatihan Barista

Kepala Mahavihara Buddhamanggala, Bhikkhu Sri Subhapañño, Mahāthera menyampaikan, Waisak juga menjadi sarana refleksi diri bagi umat Buddha agar senantiasa mengevaluasi dan meningkatkan kualitas spiritual serta moralitas dalam kehidupan sehari-hari.

“Ini adalah waktu yang tepat untuk melihat ke dalam diri, apakah kita sudah benar-benar meneladani ajaran Sang Buddha? Apakah kebijaksanaan sudah tumbuh dalam diri kita?” ujarnya.

Menurutnya, ajaran Sang Buddha menekankan pentingnya pengembangan kebijaksanaan yang dapat diperoleh melalui proses belajar, merenung, dan mempraktikkan Dhamma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dalam rangka menyambut Waisak Nasional 2569 BE/2025, Sangha Theravāda Indonesia mengusung tema “Kebijaksanaan Dasar Keluhuran Bangsa”. Tema ini diharapkan mampu menginspirasi umat untuk berkontribusi positif dalam kehidupan sosial serta menjaga nilai-nilai luhur kebangsaan.

“Kegiatan Waisak ini sebenarnya sudah dimulai sejak satu bulan sebelumnya melalui program Sebulan Pendalaman Dhamma. Hampir semua vihara di bawah naungan Sangha Theravāda Indonesia turut menyelenggarakan kegiatan ini, baik di kota hingga ke pelosok desa,” jelas Bhikkhu Sri Subhapañño.

Baca Juga:   Isran Didukung Putri Muslimah

Dalam program Sebulan Pendalaman Dhamma, umat berkumpul setiap malam untuk membacakan Sutta, Gāthā, dan Paritta, berlatih meditasi (Samādhi), serta mendengarkan ceramah Dhamma yang disampaikan oleh para Bhikkhu berdasarkan Kitab Suci Tipiṭaka.

Tak hanya kegiatan spiritual, Bhikkhu Sri Subhapañño juga menegaskan bahwa Waisak tahun ini turut diisi dengan berbagai aksi sosial, seperti bakti sosial yang dilaksanakan hari ini.

“Dengan semangat kebijaksanaan dan cinta kasih, umat Buddha diharapkan terus memperkuat kontribusi sosial demi menciptakan masyarakat yang harmonis,” pungkasnya.

Penulis: Aprianto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img