spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tolak Efisiensi Anggaran Pemerintah Pusat, Aliansi Kota Minyak Beraksi Gelar Demo

BALIKPAPAN – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Kota Minyak Beraksi menggelar aksi demi di depan Kantor DPRD Kota Balikpapan, pada Jumat (21/2/2025). Kedatangan mereka ini adalah untuk memprotes kebijakan pemerintah, baik pemerintah pusat hingga daerah.

Koordinasi Aksi, Tion Triundi Kautu, mengatakan bahwa pasca hari jadi Kota Balikpapan ke-128 pada 10 Februari kemarin, dan Balikpapan yang dikenal sebagai bersih, indah, aman dan nyaman, ternyata tidak seperti itu.

“Tetapi hari ini faktanya tidak sebersih, tidak seindah, tidak seaman dan tidak senyaman itu,” ujarnya.

Selain itu masa juga meyuarakan aksi protesnya terhadap Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025. Yang hal ini berpotensi bakal memangkas anggaran pendidikan, anggaran pembangunan dan juga anggaran kesehatan.

“Nah, hari ini kebijakan efisiensi anggaran juga itu ditujukan untuk Makan Bergisi Gratis sebagai program unggulan daripada Prabowo dan Gibran itu sendiri, kami melihat bahwa kebijakan ini tidak berpihak pada rakyat. Karena kita tidak butuh banget Makan Bergisi Gratis, Makan Bergisi Gratis ini menjadi beban anggaran, beban APBN kita. Sehingga mengorbankan sektor-sektor yang lain, yang kami nilai lebih penting,” jelasnya.

Baca Juga:   KPU RI Resmi Lantik 5 Anggota KPU Kota Balikpapan

Masa pun secara bergantian berorasi sambil membentangkan spanduk bertuliskan “Balikpapan Redup”. Pasalnya, ditengah isu kebijakan efisiensi justru kabinet Presiden dianggap berlebihan dengan adanya pengangkatan sejumlah wakil mentri hingga staf khusus.

“Hari ini kabinet Prabowo-Gibran kita melihat bahwa kabinetnya terlalu gemuk dari menteri, wakil menteri, staff-staff khusus itu terlalu gemuk, kemudian juga efisiensi yang harus dilakukan adalah efisiensi soal anggaran-anggaran untuk perjalanan dinas dan juga untuk foya-foya para pejabat,” tambahnya.

Dampak lain dari efisiensi adalah untuk proyek strategis nasional karena banyak merampas ruang hidup dan ruang penghidupan masyarakat. “Maka dari itu kami sorakan untuk menolak kebijakan efisiensi anggaran, terutama keanggaran yang membebankan untuk Makan Bergisi Gratis,” tegasnya.

Hingga pukul 17.30 Wita masa pun akhirnya membubarkan diri dengan tertib, dimana dalam pelaksanaanya, aksi demo ini dikawal oleh puluhan personel kepolisian.

Penulis: Aprianto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img