BALIKPAPAN – Menjelang berakhirnya Januari 2023, proyek normalisasi drainase Sungai Ampal di Jalan MT Haryono atau tepatnya di depan Global Sport belum juga usai.
Agar bisa segera diselesaikan, pemerintah akan menutup jalan utama ini selama 15 hari mulai Jumat (27/1/2023).
Kasatlantas Polresta Balikpapan, Kompol Ropiyani mengatakan, penutupan jalan ini dilakukan berdasarkan hasil rapat bersama antara kontraktor pekerja, Dishub, Dinas PU dan Satlantas Polresta Balikpapan yang dilaksanakan pada Rabu (25/1/2023) kemarin.
Penutupan jalan dilakukan agar kontraktor bisa maksimal dan cepat dalam melakukan pekerjaan di lokasi yang dimaksud serta tidak menyebabkan kecelakaan lalu lintas jika masih ada pengendara yang melintas.
“Kita bakal tutup itu pada Jumat (27/1/2023) malam sesuai hasil rapat ya. Dan akan ada rekayasa lalin di sekitar lokasi ini,” ujarnya, Kamis (26/1/2023).
Lebih lanjut Ropiyani menjelaskan, rekayasa yang akan dilakukan jajaran Satlantas Polresta Balikpapan adalah dengan menutup jalan menjadi dua bagian.
Pertama dari simpang 4 Balikpapan Baru hingga pintu masuk Global Sport dan bisa memutar, sementara dari arah RSKD sampai di pertigaan tanjakan saja dan kendaraan diperkenankan putar balik atau mengambil arah ke Polda Kaltim.
“Saat ini kita masih sosialisasikan dulu rekayasa jalan itu. Yang dari Balikpapan Baru sampai pintu Global Sport dan yang dari atas sampai di pertigaan aja. Jadi nanti yang di atas langsung ke Polda Kaltim itu,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan rekayasa jalan, Satlantas Balikpapan akan dibantu Dishub Balikpapan dengan mengerahkan personelnya dan memberi rambu-rambu penutupan jalan hingga jalur rekayasa yang bisa dilalui pengendara.
“Insyallah Jumat malam itu sudah siap semua baik rambu dan personel yang akan kita kerahkan untuk memberi tau pengendara harus lewat mana,” ujarnya.
Diharapkan bagi pengendara yang melintas, tetap menjaga keselamatan berkendara dan mematuhi aturan lalulintas pasalnya jalur rekayasa yang ada ini merupakan jalur terpadat.
Sebelumnya, saat ditemui di lokasi, Sekretaris Dinas PU, Rafiuddin mengatakan sekitar pukul 13.00 WITA dirinya mendapat laporan dari warga jika Jalan MT Haryono tersebut ditutup total dan mengakibatkan kemacetan yang parah.
“Saya ditelepon warga jalan ini ditutup. Pas kebetulan saya lagi sama Kasatlantas jadi langsung ke sini,” ujarnya.
Lebih lanjut Rafiuddin menjelaskan, setibanya di lokasi jajaran Satlantas Polresta Balikpapan dibantu Dishub Balikpapan langsung mengatur lalu lintas, sementara Dinas PU meminta kontraktor pekerja untuk menimbun kerukan yang sudah cukup lebar tersebut.
“Ini kita minta dia (pekerja) untuk menimbun pakai tanah, agar bisa dilewati masyarakat lagi,” jelasnya.
Harusnya kegiatan penutupan tersebut belum bisa dilakukan. Pasalnya, sesuai hasil rapat bersama penutupan jalan baru bisa dilakukan setelah material bahan milik kontraktor sudah ada, koordinasi dengan Satlantas dan dinyatakan siap serta rambu-rambu pengalihan jalan sudah terpasang.
“Nah, ini kan semua belum ada. Rencana kita itu hari ini sosialisasi dulu. Penutupan itu besok malam, Jumat pukul 00.00 WITA,” katanya.
Sementara itu Projek Manager PT Fahreza Duta Perkasa, Arif Wibisono mengakui jika saat melakukan penutupan jalan dari pihaknya terjadi miskoordinasi dengan instansi terkait.
“Mohon maaf, tadi ada salah komunikasi dengan yang di sini. Tadi saya lagi di jalan ditelepon juga sama ibu (Kasatlantas) untuk stop dulu penutupannya. Tadi saya tanya pekerja siapa yang suruh tutup, katanya hasil rapat sudah bisa langsung dilakukan. Tapi saya sampaikan ke mereka kalau belum bisa. Tapi sekali lagi saya mohon maaf sudah seperti ini,” ujarnya.
Untuk diketahui, proyek yang dikerjakan meliputi bangunan pengendali banjir, dimulai dengan pengerukan bahu jalan untuk memasang box culvert atau gorong-gorong beton serta peninggian jalan.
Proyek yang masuk dalam program Pemkot Balikpapan mengatasi banjir ini dikerjakan oleh PT Fahreza Duta Perkasa dengan anggaran Rp 136 miliar. Proyek ini terhitung molor karena kontraktor beralasan mengalami kendala di lapangan. (bom)