spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gonjang-Ganjing Partai Golkar Tak Pengaruhi Pergerakan di Daerah

SAMARINDA – Keputusan pengunduran diri sosok Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar sempat mengejutkan publik. Semakin dekatnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 tentunya dapat merubah peta politik.

Namun, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kaltim, M. Husni Fahruddin menegaskan bila hal tersebut tidak akan memperngaruhi kader di daerah. “Pengurus di Kaltim tetap solid dan kuat,” tegasnya.

Menurutnya Golkar bukan pertama kalinya menghadapi hal seperti ini. Asam garam manuver perpolitikan dalam tubuh Golkar sudah sering terjadi dan akhirnya tetap bisa bertahan.

Tidak hanya itu, di zaman Orde Baru Golkar bahkan menghadapi dualisme. Seperti saat Akbar Tanjung bisa menang dan memimpin Golkar kemudian zaman Agung Laksono dan Aburizal Bakrie. Kesemua itu tidak membuat Golkar melemah. “Kalau partai lain mungkin sudah tumbang. Kalau Golkar tidak,” katanya.

Rencananya pengganti sementara akan ditetapkan pada rapat pleno hari ini, Selasa (13/8/2024). Penunjukan ini agar pergerakan politik Golkar tetap stabil.

Selanjutnya Ayub–sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa apapun situasi pusat Golkar tidak akan merubah peta politik di daerah. “Tidak berubah, karena semua sudah ditetapkan melalui mekanisme DPP,” lanjutnya.

Baca Juga:   Massa Kepung Gedung MK: “Selamatkan Demokrasi, Selamatkan Konstitusi!”

Kemudian, target 60 persen harus tuntas dalam Pilkada nanti untuk menjaga marwah partai Golkar. “Jika pileg menang, pilkadanya lebih menang lagi,” tekannya.

Artinya setiap pasangan calon yang telah menerima rekomendasi tidak akan terpengaruh oleh mundurnya Airlangga Hartarto. Menarik menantikan pergerakan politik Golkar setelah mundurnya ketua umum, apalagi dalam 2 bulan ke depan Pilkada akan bergulir.(RB)

BACA JUGA