spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tiga Tahun Tanpa Wawali

TEPAT 31 Mei 2024 ini, tiga tahun usia jabatan Rahmad Mas’ud (RM) sebagai wali Kota Balikpapan. Dia dilantik 31 Mei 2021. Seharusnya masih tersisa dua tahun lagi.  Tapi karena ada Pilkada Serentak 27 November nanti, maka masa baktinya dipotong satu tahun. Kira-kira awal 2025 berakhir tugasnya  menyusul dilantiknya wali kota yang baru.

Apakah dia akan terpilih kembali? Kita tunggu hasil Pilkada nanti. Tapi banyak yang memperkirakan dia masih punya peluang. Sejauh ini masih ditunggu siapa lawan tangguhnya. Soalnya penjaringan partai-partai masih berproses. Sementara RM sudah memperkuat jaringan sampai ke tingkat RT.

Partai Nasdem (7 kursi), Gerindra (6), PDIP (4) dan PKB (4) memungkinkan mengusung lawan RM, meski harus tetap berkoalisi. Hanya Golkar (16) satu-satunya partai yang bisa melaju sendiri. Masih ada partai lain yang punya kursi, yaitu PKS (3), PPP (2), Hanura (2) dan Partai Demokrat (1).

Ada sejumlah nama yang mendaftar ke beberapa partai. Di antaranya M Sa’bani (mantan sekprov Kaltim), drg Sukri Wahid (mantan anggota DPRD Balikpapan), Ir. Bagus Susetyo (anggota DPRD Kaltim dari Gerindra), Yaser Arafat (ketua Kadin), Syaima Alaydrus (putri bupati Kotabaru, Kalsel), Hj Wahidah (anggota DPRD Balikpapan dari PKS) dan Hj Nurliah Kadir (ketua LPM Manggar Baru). Juga Ketua DPD Nasdem Haji Ahmad Basir (HAB) dan Sabaruddin Panrecalle (wakil ketua DPRD Balikpapan dari Gerindra) serta Dr Rendi Ismail (ketua Yayasan Uniba).

Meski Basir optimis Pilwali kali ini tak ada “kotak kosong,” tapi namanya politik bisa saja terjadi hal yang di luar dugaan. Soalnya RM meski dengan Golkar-nya sudah cukup, 16 kursi, faktanya dia masih tetap mendaftar di sejumlah partai. Kecuali Nasdem.

Kalau aksi borong partai berhasil dia lakukan, bisa jadi RM melawan kotak kosong kembali. Atau dia memunculkan calon boneka, seperti pernah dilakukan Rita Widyasari dalam Pilbup Kutai Kartanegara. Kabarnya sudah ada nama dan pasangan yang akan diskenariokan begitu.

Sebagian nama-nama yang beredar saat ini juga berharap banyak digandeng RM sebagai wakilnya. Misalnya Ketua Partai Berkarya Kaltim H Karmin sebelum mundur pernah melirik kemungkinan itu. Kabar terakhir kader PDIP, Edy Tarmo yang saat ini masih menjadi anggota DPRD Kaltim juga begitu. Ada juga ketua partai dan beberapa calon lain punya syahwat yang sama.

Sejauh ini nama yang terungkap di sekitar RM adalah Ketua DPRD Abdulloh, Sekretaris Kota Muhaimin dan mantan wawali Heru Bambang. Belakangan ada juga disebut nama Risti Utami Dewi Nataris, istri almarhum Thohari Aziz, Bagus Susetyo dan Sabaruddin. Siapa yang akan dipilih? Untuk sementara kita tanyakan dulu pada rumput yang bergoyang.

Biasanya RM memutuskan siapa yang bakal menjadi wakilnya setelah dilaksanakan rapat keluarga. Mungkin setelah pulang haji nanti. Sekalian istikharah di sana untuk mendapatkan nama yang terbaik untuk pendampingnya.

Rapat keluarga Bani Mas’ud nanti diperkirakan cukup alot dan memerlukan waktu agak panjang. Maklum yang diputuskan tidak saja wakil RM, tapi juga wakil adiknya, Haji Rudy Mas’ud (HARUM), Ketua Golkar Kaltim dan anggota DPR RI yang maju dalam Pilgub Kaltim 2024.

Selain itu mereka juga membahas keputusan apa yang dipilih kakak mereka, Hasanuddin Mas’ud (HAMAS), yang saat ini ketua DPRD Kaltim. Apakah jadi maju dalam Pilbup Kukar atau tidak?. Kalau maju tentu juga dibahas siapa wakilnya. Jika opsi ini tidak dipilih, maka HAMAS dipastikan tetap diarahkan ke kursi ketua DPRD Kaltim.

Baca Juga:   Musim Penghujan, BPBD Kota Balikpapan Siagakan Personel 24 Jam
Alwi Al Qadri, kandidat ketua DPRD Balikpapan.

Kursi ketua DPRD Balikpapan ke depan hampir dipastikan masih dalam lingkaran keluarga Bani Mas’ud. Setelah Abdulloh ke DPRD Kaltim atau dipilih menjadi bacawalinya RM, maka Alwi H Al Qadri, SP sebagai penggantinya. Dia keluarga RM dari Kampung Baru, yang saat ini menjadi ketua Komisi III DPRD Balikpapan.

Dalam Pileg 2024, Alwi dari Dapil III Balikpapan Barat meraih suara terbanyak. Sekitar 10 ribu suara atau tepatnya 10.156. Dia lahir di Balikpapan, 1 Maret 1977. Alwi baru satu periode menjadi wakil rakyat. Hobinya olahraga bulu tangkis. Makanya dia menjadi ketua PBSI Balikpapan. Jika dibolehkan dia juga bakal jadi ketua KONI. “Saya siap menjadi ketua DPRD Balikpapan, jika pimpinan Golkar Pak Rahmad mengamanahkan,” katanya begitu kepada media.

Hj Syahariah Mas’ud alias Umi Putri

Ada kemungkinan rapat keluarga Bani Mas’ud juga membahas soal Pilbup di Penajam Paser Utara (PPU). Sepeninggal adik mereka Abdul Gafur Mas’ud (AGM) yang tersandung KPK, sepertinya Bani Mas’ud tetap ingin ada wakil keluarga bercokol di sana.

Tempo hari istri RM, Hj Nurlena Rahmad sempat disebut-sebut. Dia orang sana. Belakangan nama adiknya,  Siti Aisyah Mas’ud yang beredar. Juga kakaknya, Hj Syahariah Mas’ud. Tidak tertutup kemungkinan mereka dipasangkan dengan Pj Bupati Makmur Marbun.

Syahariah yang akrab dipanggil Umi Putri bukan politisi baru. Dia dua periode menjadi anggota DPRD Sulawesi Barat (Sulbar) dan pernah mengikuti Pilkada Majene 2020. Lalu hijrah ke PPU menjadi sekretaris DPC Golkar PPU dan terpilih menjadi anggota DPRD Kaltim hasil Pileg 2024 ini. Tidak tertutup kemungkinan dia akan didongkrak menjadi ketua Golkar PPU.

Keluarga Bani Mas’ud terdiri dari 8 orang. Mulai Hasanuddin Mas’ud (Hamas), Rahmat Mas’ud, Abdul Gafur Mas’ud, Rudy Mas’ud (Harum), Syahariah Mas’ud,  Yuliana Mas’ud, Siti Aisyah Mas’ud dan Hijrah Mas’ud. Hanya Aisyah yang jadi PNS, bendera lainnya adalah pengusaha dan politisi. Ayah dan ibu mereka adalah H Mas’ud dan Syarifah Ruwaidah Alqadri. Keduanya sudah berpulang.

Ketua Umum DPP Himas, H Edy Salassa

Yuliana Mas’ud dan suaminya, Edy Salassa menjalankan perusahaan RM di bawah bendera Cindara Group. Mereka main di bisnis besar, mulai minyak, dermaga, kapal pengangkut minyak (tanker),  galangan kapal sampai cor-coran.  Juga jual air ke industri dan kapal-kapal.

Edy tadinya didorong menjadi ketua Kadin dan KKSS Balikpapan. Dia adalah ketua umum Dewan Pengurus Pusat Himpunan Masyarakat Sinjai (DPP Himas), Sulsel periode 2022-2027. Ketua LPM Teritip Andi Mappapuli juga dari Sinjai.

Belakangan ini nama Edy disebut-sebut di kampung halamannya untuk menjadi salah satu calon bupati Sinjai. “Sosok Pak Edy sangat tepat menjadi bupati kita,” kata praktisi hukum  Andi Sudhas dan mantan ketua umum Kesatuan Mahasiswa Sinjai UNM, Asfar Rusdi.

TETAP DINILAI SUKSES

Tiga tahun era kepemimpinan RM, genap tiga tahun juga dia menjalankan pemerintahan tanpa didampingi seorang wakil wali kota. Calon wakil wali kota terpilih, Thohari Azis, yang saat itu ketua PDIP dan wakil ketua DPRD Balikpapan meninggal dunia akibat Covid-19 sebelum pelantikan tanggal 31 Mei 2021.

Proses penggantiannya berlarut-larut. Dari dua calonnya tinggal satu, yaitu istri almarhum, Risti Utami Dewi. Tentu proses pemilihan tak bisa jalan karena sesuai ketentuan minimal 2 calon yang diajukan partai pengusung atau gabungan partai pengusung.

Baca Juga:   Hadiri High Level Meating, Pjs Wali Kota Balikpapan Minta Anggaran Dioptimalkan

Satu calon lainnya, yaitu Budiono, ketua PDIP dan wakil ketua DPRD Balikpapan belakangan mengundurkan diri. Rekomendasi dari DPP juga ditarik. Mungkin dia mau fokus di Pileg. Buktinya dia terpilih kembali meski ada yang menuding dia yang membuat ulah proses pemilihan wawali jadi macet.

RM menginginkan Risti yang mendampinginya sebagai penghormatan atas perjuangan yang dilakukan suaminya bersama dia. Ibu 2 anak ini sehari-hari mengabdikan diri sebagai seorang guru. Profesi yang mulia.

Sebagian besar warga kota sudah lupa atau cuek soal kosongnya kursi wawali. Partai pengusung dan DPRD Balikpapan juga ademadem saja. Teguran dirjen Kemendagri juga tak terdengar lagi. Tak ada komentar dari Pj Gubernur Akmal Malik, yang juga dirjen Otonomi Daerah. Pers juga sudah jarang memberitakan. Apalagi menyorot. Masalah ini dianggap biasa-biasa saja. Bukan eksklusif lagi.

Satu-satunya lembaga yang masih mempersoalkan kursi wawali adalah gabungan organisasi Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Forum Silaturahmi Doktor Indonesia (Forsiladi) dan perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia (ADRI) Balikpapan. Mereka mengajukan gugatan citizen law suit ke Pengadilan Negeri (PN) Balikpapan.

“Tujuannya agar hakim memutuskan segera dilakukannya pemilihan dan pengisian kursi jabatan wawali,” kata Dr Agung Sakti Pribadi, SH, MH dari tim penggugat. Agung juga sempat membuat konten yang menyentil PDIP. Kok dibiarkan jatahnya kosong? Malah dia mengundang Bambang Pacul dari PDIP datang ke Balikpapan. Pernyataannya masuk Tiktok di: @miqbal-story. Sekitar 18 ribu orang yang melihat.

Ada kabar baru dari Risti. Dia mengeluarkan pernyataan dijegal karena surat rekomendasi dari DPP PDIP tertanggal 27 September 2023, baru dia terima 6 Mei 2024 lalu. Jadi selama 8 bulan tak jelas mengendap di mana. “Saya dan keluarga serta seluruh pendukung dan simpatisan almarhum Thohari dizalimi,” tandasnya.

Meski tak ada  wawali, RM cukup sukses menjalankan pemerintahan. Buktinya berbagai penghargaan tetap saja bisa diraih. Dia juga mampu mempertahankan juara umum panji-panji keberhasilan pembangunan pada HUT Kaltim dan piala Adipura Kencana sebagai lambang supremasi tertinggi kota terbersih di Indonesia.

Balikpapan juga rutin mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK Kaltim. Jadi tak salah kalau ada yang menyebut RM itu pemimpin hebat dan mampu membuat sejarah dan rekor “kepala daerah tanpa wakil.” Meski dalam UU, pemerintah daerah itu dipimpin seorang kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Hasil evaluasi SPBE 2023, Balikpapan meraih angka 3,75. Tertinggi di Kaltim. Mengalahkan Kutai Timur dengan angka 3,20 dan Samarinda 3,14. Angka itu juga di atas Kaltim. SPBE adalah Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang dievaluasi Kementerian PAN-RB tiap tahun. Balikpapan di urutan ke-13 dari 93 kota di Indonesia yang dinilai.

Hanya predikat Kota Layak Huni (The Most Livable City) yang hilang dari Kota Balikpapan. Hasil penilaian Ikatan Ahli Perencana (IAP) Indonesia tahun 2022, malah Kota Samarinda yang masuk 10 besar. Bisa jadi karena ada proyek RDMP dan IKN, sehingga kenyamanan Kota Beriman jadi menurun. Di antaranya soal kemacetan dan kelangkaan BBM dan air bersih.

Saya dengar sekarang ini Pemkot lagi mengasesmen 14 pejabatnya. Rencananya ada yang dirotasi, dipromosi dan setengah diparkir. Katanya sudah mendapat izin Mendagri. Jadi tak masalah. Sesuai ketentuan dan surat edaran Mendagri, 6 bulan sebelum Pilkada (batas terakhirnya 22 Maret lalu) tidak diperbolehkan lagi melakukan mutasi. Sayangnya ada frasa “kecuali mendapat izin dari Mendagri.”

Baca Juga:   Astuti Hendak Dijual ke Filipina, Orangutan asal Kaltim Korban Perdagangan Jual Beli Satwa Langka

Salah satu yang disasar Kadishub. Karena heboh soal Ojol. Selain mengisi jabatan yang kosong di antaranya staf ahli, kadis Kominfo dan kepala Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang. Yang menarik dan membuat tim asesmen bingung, ketika ditanya pilihan jabatan, sebagian bilang mau jadi staf ahli saja. Tak ada risiko dan tidak ditekan-tekan.

RM dikenal hobi bermain golf dan kuda. Dia membangun lapangan golf mini di Kariangau, di kompleks dermaganya. Ada arena mini buat kudanya di depan rumah dinas dan belakang Gedung Kesenian. Dia menjadi ketua Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kaltim.

Ketua Umum DPP Himas, H Edy Salassa

Dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) Tahun 2022, harta RM tercatat Rp37,3 miliar. Kakaknya Hamas Rp254,56 miliar dan adiknya, Harum Rp346 miliar lebih dengan utang Rp87,6 miliar.

Saya sempat membaca pergunjingan warga kota dari salah satu grup Whatsapp (WA). Menarik juga disimak. Coba baca percakapan mereka di bawah ini:

  • Kelihatan kota ini sedang dilanda ujian besar. Karena itu butuh seorang pecundang yang mampu mendesain kota ini menjadi kota yang aman dan nyaman dihuni.
  • Warga Balikpapan tidak ada yang kelaparan. Kalau kurang ada KFC, Dandito, Bondy sampai angkringan. Memang kelaparan tidak ada, tapi kekurangan air, BBM dan gas iya.
  • Makanya dalam Pilkada nanti carilah pemimpin yang cinta dan mengerti kesusahan warganya. Bukan pemimpin yang hanya bersolek untuk citra dan memborong semua partai.
  • Yang dibutuhkan Balikpapan saat ini adalah “persekongkolan hari nurani” untuk menghadapi oligarki. Dengan menyatukan hati nurani dari individu-individu dan kelompok yang memiliki niat baik untuk kota ini, maka kita bisa melawan dan menolak dominasi dan pengaruh yang berusaha ditegakkan oleh oligarki.
  • Yang harus kau pahami dengan baik broo, runtuhnya wibawa masyarakat sehingga hilang daya kritisnya ketika para jurnalis dan aktivis seperti dirimu mengidap penyakit ketakutan, bungkam pada persoalan sosial yang terjadi. Demikian juga dengan orang-orang yang punya kemampuan, tapi sepertinya cari aman saja ketimbang ikut ngurusi kota.
  • Seharusnya petahana pede tanpa koalisi. Bukankah 35 persen kursi di DPRD sudah dikuasai? Jadi kalau saat ini petahana masih ingin memborong partai, ini akan menciptakan Kokos Jilid 2 di Balikpapan.
  • Kokos anak halalnya demokrasi. Kokos itu sesuatu yang mengasyikkan bang. Makanya masih dirindukan dalam Pilkada.
  • Tapi RM salah satu wali kota yang banyak menorehkan sejarah baru buat kota Balikpapan. Sampai saat ini belum ada yang mampu melawan. Suka atau tidak, dia pengusaha dan politisi yang tangguh.
  • RM juga seorang politisi muda yang mapan dan punya strategi yang hebat dalam membentuk karakter politiknya. Dia mampu membuat semua partai politik dan politisi kota ini bungkam, tanpa ada yang berani melawan.
  • Info dari penguasa: DO RT akan ditambah. Jabatan RT akan diperpanjang. RT bisa mengajukan pokir ke Dewan. RT terbaik akan diumrahkan. Baju seragam sudah dibagi. Kurang apa lagi?
  • Pakai topi warnanya merah. Mari ngopi agar pikiran cerah. Jangan melulu bicara Pilkada. Bikin badan lelah dan hati makin resah. Lebih baik nyanyikan lagu dangdut koplo Hesti Damara. Judulnya: Basah…Basah..Basah.(*)

Catatan Rizal Effendi

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img