spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pengiriman Hewan Kurban Diperketat, Balikpapan Hanya Terima dari Zona Hijau

BALIKPAPAN–Penjualan sapi kurban jelang Idul Adha tahun 2023 kali ini mulai diperketat oleh Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan. Hal ini dilakukan pasca serangan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mewabah di beberapa daerah di luar Kalimantan Timur.

Karenanya, para pedagang hewan kurban wajib melengkapi surat rekomendasi dari dinas daerah setempat untuk bisa masuk ke Balikpapan guna membatasi masuknya sapi dari beberapa daerah dan melarang masuk dari daerah  berstatus zona merah.

Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Sri Wahyuningsih mengatakan, pengetatan itu dilakukan untuk mengantisipasi virus PMK baik sapi maupun kerbau masuk ke Kota Balikpapan.

“Untuk saat ini, Balikpapan hanya menerima sapi dan kerbau dari daerah yang bebas PMK atau masuk dalam zona hijau seperti dari Provinsi Bali dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara untuk daerah zona merah tidak diberikan izin masuk,” ujarnya, Selasa (6/6/2023).

Lebih lanjut Sri Wahyuningsih menjelaskan, di Balikpapan hingga kini masih belum ada temuan kasus PMK. Karena hingga saat ini  sapi yang didatangkan merupakan sapi yang  berasal dari daerah yang sangat mengantisipasi PMK.

Baca Juga:   Dukung Solidaritas Hakim Se-Indonesia, Hakim di PN Balikpapan Ambil Cuti Bersama

“Setau saya sampai saat ini yang datang baru dari Bali dan NTT saja dan daerah itu juga sangat ketat untuk mengantisipasi PMK,” jelasnya.

Sri juga memastikan seluruh sapi-sapi yang saat ini berada di Kota Balikpapan aman dari virus PMK. Bahkan, ia juga telah membentuk tim untuk mengecek kesehatan hewan kurban secara berkala agar daging sapi saat hari raya kurban aman saat dikonsumsi.

“Kami berikan stiker di sapi-sapi atau hewan ternak kurban lainnya yang telah dipastikan sehat,” tambahnya.

Seperti diketahui ketersediaan hewan kurban sapi di Balikpapan saat ini sekitar 1.740 ekor. Sementara untuk yang siap potong berjumlah 1.400 ekor. Sementara pada tahun sebelumnya, ketersediaan sapi mencapai 3.500 ekor.

Terkait jumlah pemotongan, diprediksi akan meningkat. Berdasarkan data pada tahun 2022 kemarin, sapi terpotong sebanyak 2.803 ekor dan kambing 862 ekor. (bom)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img