spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DKP3 Balikpapan Perketat Pengawasan Keamanan dan Ketersediaan Pangan

BALIKPAPAN – Dalam upaya menjamin keamanan sekaligus ketersediaan pangan bagi masyarakat, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Balikpapan terus memperkuat sistem pengawasan di seluruh lini, mulai dari proses produksi hingga distribusi.

Kepala DKP3 Balikpapan, Sri Wahyuningsih atau yang akrab disapa Yuyun, mengatakan bahwa pengawasan tersebut menjadi bagian strategis dalam menjaga kualitas pangan yang beredar di pasaran maupun yang digunakan untuk mendukung program pemerintah.

“Tanggung jawab kami tidak hanya memastikan pasokan pangan tetap tersedia, tetapi juga menjamin produk yang dikonsumsi masyarakat benar-benar aman, termasuk untuk Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT),” ujarnya, Rabu (12/11/2025).

Menurut Yuyun, pengawasan keamanan pangan saat ini juga terintegrasi dengan pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Dalam beberapa bulan terakhir, DKP3 telah melakukan serangkaian pemantauan di delapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di sejumlah wilayah Balikpapan. Beberapa titik yang menjadi lokasi inspeksi di antaranya SPPG Balikpapan Selatan 2 di Jalan Pulau Warisan, SPPG Balikpapan Selatan 4 di Project Swim, serta SPPG Balikpapan Selatan 5.

Baca Juga:   Pertamina Bersinergi Hadirkan Program Pengasuhan Positif di Balikpapan

Hasil pengawasan yang dilaksanakan sepanjang Juli hingga Agustus 2025 itu menemukan masih adanya beberapa catatan perbaikan. Di antaranya kondisi chiller yang berkarat, penataan bahan pangan yang belum memenuhi standar—khususnya pemisahan antara bahan mentah dan matang—serta kurangnya ventilasi dan pencahayaan di beberapa lokasi.

“Kami sudah meminta agar pihak pengelola segera menindaklanjuti temuan ini supaya tidak menimbulkan risiko kontaminasi pangan,” jelas Yuyun.

Selain aspek higienitas, DKP3 juga menyoroti pentingnya penerapan rapid test pestisida sebagai langkah deteksi dini terhadap residu bahan kimia berbahaya. Namun, dari delapan SPPG yang dipantau, belum semuanya memiliki alat uji cepat tersebut.

“Rapid test sangat penting untuk menjamin keamanan PSAT. Ke depan, kami akan mendorong seluruh SPPG melengkapi diri dengan alat ini,” tambahnya.

Tak hanya fokus pada pengawasan lapangan, DKP3 juga melakukan perhitungan neraca pangan daerah, yaitu analisis antara jumlah ketersediaan dan kebutuhan bahan pangan di Balikpapan. Langkah ini menjadi acuan penting bagi penyusunan kebijakan ketahanan pangan, terutama dalam mengantisipasi potensi krisis pasokan.

Baca Juga:   RDMP Balikpapan Raih Asia Pacific Deal of The Year

“Dengan pengawasan terpadu dan data neraca pangan yang akurat, kami ingin memastikan masyarakat Balikpapan memperoleh pangan yang cukup, aman, dan layak konsumsi setiap hari,” tutup Yuyun.

Penulis: Aprianto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img