SAMARINDA — PT PLN (Persero) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB). Komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penguatan Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)” yang digelar di Kantor PLN UP3 Samarinda pada Selasa (4/11).

Kegiatan ini menjadi wadah kolaborasi antara PLN dan para pemangku kepentingan dari pemerintah pusat, industri, dan akademisi. Hadir sebagai narasumber antara lain Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE), Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Ditjen Gatrik) Kementerian ESDM, Entrev Indonesia, serta PT PLN (Persero), yang bersama-sama membahas arah kebijakan, infrastruktur, dan langkah konkret mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia.
Koordinator Pengujian Ketenagalistrikan BBSP KEBTKE, Slamet Kasbi, menjelaskan bahwa penguatan ekosistem kendaraan listrik merupakan bagian dari kebijakan nasional untuk mendorong efisiensi energi dan percepatan transisi menuju energi bersih.
“Kementerian ESDM melalui BBSP KEBTKE telah menyiapkan sistem pengujian, sertifikasi, serta platform digital untuk mendukung konversi sepeda motor konvensional menjadi motor listrik. Langkah ini bukan hanya mendukung efisiensi energi, tapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” ujar Slamet, Senin (10/11/2025).
Ia menambahkan, pemerintah menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) mencapai 17–20% pada tahun 2025 dan terus mendorong sinergi antara sektor energi dan transportasi guna mencapai target Net Zero Emission 2060.
Sementara itu, Eko Adji Buwono dari Entrev Indonesia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar pengembangan kendaraan listrik di Indonesia berjalan secara inklusif dan berkelanjutan.
“Kita tidak hanya membangun pasar, tetapi membangun ekosistem. Diperlukan sinergi kuat antara regulator, PLN, pelaku industri, dan akademisi agar percepatan kendaraan listrik dapat menciptakan manfaat ekonomi dan lingkungan yang luas,” ujarnya.
General Manager PLN UID Kaltimra, Muchamad Chaliq Fadli, menegaskan bahwa PLN siap menjadi penggerak utama dalam memperluas infrastruktur dan memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Kalimantan Timur.
“Kalimantan Timur menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan kendaraan listrik. Ini bukan sekadar tren, tetapi gerakan bersama menuju masa depan energi bersih. PLN berkomitmen menghadirkan solusi energi yang andal, efisien, dan berkelanjutan untuk mendukung gaya hidup rendah emisi. Hingga saat ini, terdapat 77 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang telah beroperasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, dan jumlahnya akan terus bertambah seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap kendaraan listrik,” ucap Chaliq.
Ia menambahkan, dalam rangka peningkatan akses dan percepatan pengembangan infrastruktur kendaraan listrik, PLN juga menyambut baik kolaborasi dengan para pihak yang ingin bermitra dalam penyediaan SPKLU di berbagai wilayah.
“Kolaborasi lintas sektor seperti ini menjadi langkah nyata PLN dalam mengonsolidasikan semangat bersama antara pemerintah, industri, dan masyarakat menuju transportasi hijau dan masa depan energi berkeadilan,” tutup Chaliq.
Penulis: Aprianto




