BALIKPAPAN — Menyambut musim penghujan yang intensitasnya diperkirakan meningkat di penghujung tahun, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Drainase dan Bozem memperkuat upaya pencegahan banjir dengan mempercepat program normalisasi dan pemeliharaan jaringan drainase di berbagai titik.
Kepala UPTD Drainase dan Bozem DPU Balikpapan, Rahmad Sukiman, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah antisipasi agar aliran air tetap lancar dan tidak menimbulkan genangan di kawasan padat penduduk.
“Kami melakukan pembersihan saluran di jalur utama seperti Jalan A. Yani, MT Haryono, hingga Sepinggan. Setiap hari ada tim yang berkeliling untuk memastikan aliran air tetap mengalir,” ujarnya, Senin (3/11/2025).
Lebih lanjut Rahmad menjelaskan, pemeliharaan dilakukan secara berlapis, mulai dari saluran primer hingga tersier di lingkungan warga. Tim lapangan dibagi menjadi beberapa kelompok yang bekerja di tiap kecamatan untuk mengangkat sedimen, lumpur, dan sampah yang menumpuk.
“Kalau saluran tidak dibersihkan rutin, lumpur dan sampah bisa menutup jalur air. Akibatnya, air meluap ke jalan bahkan ke rumah warga,” jelasnya.
Selain pembersihan manual, UPTD juga mengoperasikan alat berat serta truk penyedot lumpur di titik-titik yang mengalami pendangkalan berat. Sejumlah bozem atau kolam penampung air sementara turut dipantau kapasitasnya agar mampu menampung debit air tinggi saat hujan deras.
Namun demikian, Rahmad menegaskan bahwa penanganan drainase bukan semata tanggung jawab pemerintah. Faktor perilaku masyarakat juga memegang peran besar dalam mencegah banjir.
“Kami masih sering temukan kasur bekas, sampah plastik, bahkan perabot rumah tangga dibuang ke saluran. Kalau masyarakat mau tertib, sebagian besar masalah genangan bisa dihindari,” tambahnya.
Selain wilayah perkotaan, kegiatan normalisasi turut menyasar kawasan pesisir yang sering terdampak sedimentasi. Di daerah ini, tim UPTD fokus mengeruk endapan yang mempersempit saluran agar air laut dan air hujan tidak tertahan lama.
Dengan kerja rutin dan kesadaran warga, Rahmad optimistis Balikpapan bisa meminimalkan risiko banjir meski curah hujan meningkat tajam di akhir tahun.
Penulis: Aprianto




