spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BPBD Balikpapan Tanamkan Edukasi Kebencanaan Sejak Dini, Bentuk Generasi Tangguh dan Siaga

BALIKPAPAN – Upaya menciptakan masyarakat yang tangguh bencana tak bisa dilakukan secara instan. Kesadaran dan kesiapsiagaan harus ditanamkan sejak dini, bahkan sejak anak-anak masih duduk di bangku PAUD dan taman kanak-kanak. Hal ini menjadi fokus Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan, yang kini gencar melaksanakan program edukasi kebencanaan untuk anak usia dini di berbagai sekolah.

Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali, mengatakan bahwa pendidikan kebencanaan di kalangan anak-anak memiliki peran penting dalam membangun karakter yang tanggap terhadap situasi darurat.

“Anak-anak harus dikenalkan dengan konsep bencana dan cara menghadapi risiko di sekitarnya. Namun tentu saja penyampaiannya berbeda dengan orang dewasa,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).

Menurut Usman, metode pembelajaran bagi anak-anak harus bersifat interaktif dan menyenangkan. Karena itu, BPBD menerapkan pendekatan bermain sambil belajar, menggunakan alat peraga, boneka, dan simulasi sederhana.

“Anak-anak diajak bermain peran, misalnya menjadi petugas pemadam kebakaran atau melakukan evakuasi saat simulasi gempa. Dengan begitu, pesan yang disampaikan bisa lebih mudah mereka pahami,” jelasnya.

Baca Juga:   Hujan Deras, Tanah Kuburan Gunung Guntur Longsor

Program edukasi ini terbuka bagi seluruh lembaga PAUD dan TK di Kota Balikpapan. Sekolah dapat mengajukan permohonan kepada UPTD BPBD untuk dijadwalkan kegiatan sosialisasi. Tim BPBD kemudian akan datang membawa materi, peralatan, serta instruktur yang berpengalaman.

“Kami ingin kegiatan ini berjalan terencana, agar setiap sekolah mendapat pengalaman belajar yang maksimal,” tambah Usman.

Dalam setiap sesi, anak-anak diperkenalkan dengan berbagai jenis bencana seperti kebakaran, banjir, dan gempa bumi. Mereka juga belajar langkah-langkah praktis seperti melapor saat terjadi kebakaran, mengenal fungsi Alat Pemadam Api Ringan (APAR), hingga mempraktikkan cara sederhana memadamkan api. Semua kegiatan dilakukan dengan pendampingan ketat agar tetap aman dan edukatif.

Tak hanya untuk anak-anak, BPBD juga memberikan pelatihan bagi guru dan tenaga pendidik agar mampu menjadi fasilitator kesiapsiagaan di sekolah masing-masing. Pelatihan mencakup penyusunan rencana evakuasi, penentuan jalur aman, serta langkah penanganan darurat dasar.

“Guru adalah ujung tombak. Kalau mereka siap, sekolah akan menjadi tempat yang lebih aman bagi siswa,” tegas Usman.

Baca Juga:   Pemkot Balikpapan Berikan Stimulus PBB Hingga 90 Persen

Program ini disambut antusias oleh para orang tua dan pihak sekolah. Banyak yang menilai kegiatan tersebut tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi anak, tetapi juga menumbuhkan budaya sadar bencana di lingkungan keluarga.

Usman berharap, melalui pembelajaran sejak dini, generasi muda Balikpapan dapat tumbuh dengan pemahaman kuat tentang mitigasi bencana.

“Kalau kesadaran ini sudah tertanam sejak kecil, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, peduli, dan mampu menjaga keselamatan diri serta lingkungannya,” tutupnya.

Penulis: Aprianto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img