BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan saat ini tengah gencar meningkatkan kualitas taman kota menjadi Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA). Langkah ini menyusul predikat Utama yang diraih Balikpapan dalam evaluasi Kota Layak Anak (KLA) pada Mei 2025.
Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, Nursyamsiarni D. Larose, mengatakan bahwa RBRA bukan sekadar memasang alat bermain saja. Pemerintah daerah menargetkan setiap taman kota bisa menjadi ruang bermain sekaligus belajar yang aman, nyaman, dan edukatif bagi anak-anak.
“Kami menstandarisasi taman agar aman, nyaman, dan mendidik. Semua aspek, mulai dari keamanan, edukasi, hingga estetika lingkungan, kami perhatikan,” ujarnya, Senin (27/10/2025).
Lebih lanjut Nursyamsiarni menjelaskan, saat ini, dua taman menjadi fokus pengembangan RBRA, yakni Taman Bekapai dan Taman Tiga Generasi. Tim Pemkot sedang melakukan self assessment dan pengisian borang evaluasi sesuai ketentuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA).
Dalam proses ini, Pemkot menegaskan penggunaan material yang aman. Area bermain harus bebas dari tanaman berduri seperti bougenvil, dan alat permainan dipasang dengan pelindung serta tanpa sudut tajam.
“Selain itu, taman juga dilengkapi papan informasi edukatif tentang kebangsaan, keselamatan, dan bencana, agar anak-anak dapat belajar sambil bermain,” jelasnya.
Nursyamsiarni juga menyoroti hal-hal kecil yang berdampak besar. “Bangku taman biasanya dibuat untuk orang dewasa. Anak dengan tinggi sekitar 95 cm kesulitan duduk tanpa memanjat. Detail seperti ini akan kami sesuaikan,” tambahnya.
Pemkot juga mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan taman. “RBRA bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga komunitas. Anak-anak harus bisa bermain dengan aman, dan masyarakat turut menjaga fasilitas ini,” tegasnya.
Diharapkan, setelah proses evaluasi dan penyesuaian selesai, kedua taman ini bisa menjadi contoh RBRA di Balikpapan. Pemkot menargetkan pengembangan standar serupa di seluruh taman kota, sehingga setiap anak memiliki ruang aman dan nyaman untuk bermain dan belajar.
“Tujuan kami sederhana: semua anak di Balikpapan memiliki ruang bermain yang aman, nyaman, dan mendidik,” tutup Nursyamsiarni.
Penulis: Aprianto




