BALIKPAPAN – Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) terus berupaya menekan tingkat kehilangan air atau Non Revenue Water (NRW) demi meningkatkan efisiensi layanan air bersih di Kota Balikpapan.
Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin, mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah membentuk tim pengendalian NRW yang fokus mengawasi, baik aspek fisik maupun nonfisik.
“Masalah terbesar selama ini bukan hanya kebocoran pipa, tetapi juga pencatatan administrasi. NRW itu ada dua, fisik dan nonfisik,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).
Lebih lanjut Yudhi menjelaskan, untuk memperkuat transparansi, PTMB tengah menyiapkan sistem integrasi data yang nantinya dapat diakses publik. Dengan sistem ini, masyarakat bisa mengetahui kondisi layanan air bersih setiap hari, mulai dari kapasitas distribusi per liter per detik hingga lokasi-lokasi yang mengalami kendala atau kebocoran.
“Rencananya semua data akan dibuka untuk publik. Jadi siapa pun bisa melihat layanan air bersih Balikpapan hari ini bagaimana, apakah ada kekurangan, dan di mana letak masalahnya. Dengan begitu, kontrol terhadap kinerja PTMB bisa dilakukan bersama-sama,” jelasnya.
Yudhi menambahkan, berkat kerja tim pengendalian NRW, tingkat kehilangan air berhasil ditekan dari 31 persen menjadi 26 persen. Penurunan ini menjadi capaian penting mengingat target nasional NRW berada di kisaran 20 persen.
Terkait pencurian air, PTMB juga telah memperketat pengawasan. Kasus pencurian meteran kini sudah jarang ditemukan setelah adanya kerja sama dengan pihak kepolisian.
“Kalau ada pencurian meteran atau sambungan ilegal, langsung ditangani bersama Polres. Kami dapat pendampingan hukum untuk itu,” tegasnya.
Selain langkah represif, PTMB juga melakukan solusi teknis. Jika ditemukan jalur distribusi yang rawan kehilangan air, jalur tersebut akan diubah atau direkayasa ulang. “Kalau memang bisa kita ubah jalurnya, ya kita ubah, supaya lebih efisien,” tambah Yudhi.
Melalui strategi ini, PTMB optimistis mampu menekan NRW lebih rendah lagi dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini diharapkan berdampak langsung pada peningkatan kapasitas layanan, sehingga semakin banyak warga Balikpapan yang bisa menikmati pasokan air bersih secara merata dan berkelanjutan.
Penulis: Aprianto