SAYA hadir dalam ramah tamah pelantikan Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Angela Idang Belawan dan Wakil Bupati Suhuk periode 2025–2030, Selasa (23/9/2025) malam tadi di Kartanegara Ballroom, Hotel Fugo Samarinda.
Perjalanan dari Bontang saya tempuh sejak siang hari dan tiba sekitar pukul tujuh malam. Di jalur poros sempat terjadi kemacetan panjang akibat kecelakaan tunggal truk trailer. Proses evakuasi yang sudah dilakukan sejak pukul 12.10 tidak bisa dilanjutkan karena menunggu kendaraan besar lain untuk menarik truk tersebut.
Saya bahkan sempat khawatir tidak bisa menghadiri acara. Dari postingan para sopir di TikTok pagi ini, saya tahu evakuasi baru benar-benar tuntas malam tadi. Ulasan lebih detail soal peristiwa ini akan saya tulis di bagian lain.
Memasuki area parkiran Big Mall, lokasi hotel berdiri, suasana langsung terasa berbeda. Ratusan karangan bunga berjejer dari pintu masuk hingga lantai dua. Ucapan selamat dan dukungan datang dari berbagai instansi, organisasi, hingga tokoh Mahulu.
Acara ramah tamah digelar di lantai tiga. Lebih dari seribu kursi terisi, sebagian besar masyarakat Mahulu. Dari wajah-wajah yang hadir, terlihat jelas semangat kebersamaan yang terbawa hingga ke Samarinda.
Hadir pula para tokoh penting, di antaranya Bupati dan Wakil Bupati periode sebelumnya, Bonifasius Belawan Geh dan Yohanes Avun. Hadir pula istri Wakil Gubernur Kaltim Ny. Hj. Wahyu Hernaningsih, serta pimpinan DPRD, jajaran forkopimda, tokoh adat, tokoh agama, hingga akademisi.
Acara dibuka dengan tayangan video pelantikan yang digelar pagi harinya di Pendopo Odah Etam, Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda. Gubernur Rudy Mas’ud secara resmi melantik Angela Idang Belawan sebagai Bupati dan Suhuk sebagai Wakil Bupati Mahulu. Dalam sambutannya, Rudy berpesan agar keduanya mengemban amanah dengan penuh tanggung jawab, menjaga kepercayaan rakyat, dan mempercepat pembangunan di Mahulu.

Malam itu juga menghadirkan kejutan yang meninggalkan kesan mendalam. MC mengumumkan bahwa bertepatan dengan acara ramah tamah, Bonifasius Belawan Geh, ayah Bupati Angela sekaligus bupati dua periode sebelumnya, sedang berulang tahun.
Kue lengkap dengan lilin dibawa ke depan. Angela, didampingi keluarga kecilnya, berdiri di sisi ayahnya. Dengan mata berkaca-kaca, Bonifasius meniup lilin, diiringi tepuk tangan panjang para tamu. Dalam sambutannya yang singkat, ia mengatakan, “Saya tidak menyangka malam ini diberi kejutan. Ulang tahun ini menjadi momen tak terlupakan, karena bertepatan dengan pelantikan anak saya. Saya berharap kepemimpinan baru ini benar-benar membawa kebaikan bagi Mahulu.” Tentu ini bukan sekadar ucapan ulang tahun, tetapi simbol estafet kepemimpinan yang berpindah dari seorang ayah kepada putrinya.
Dalam sambutannya, Angela membuka dengan salam kebajikan, menyapa satu per satu tokoh yang hadir dengan penuh hormat. Ia menekankan bahwa pelantikan ini bukan hanya miliknya, melainkan milik seluruh masyarakat Mahulu.
“Tujuan utama pilkada bukan sekadar untuk menang, melainkan memberikan edukasi politik serta memastikan rakyat bebas memilih sesuai aturan yang berlaku. Persatuan dan kesatuan antar semua lapisan masyarakat adalah yang terpenting. Tidak ada yang bisa kita capai bila kita terus terpecah,” ungkapnya.

Visi kepemimpinannya ia rangkum dalam satu kalimat: Mahulu Melaju. Visi itu diterjemahkan ke dalam lima misi strategis dan delapan program aksi, meliputi pembangunan SDM, transformasi ekonomi, pemerataan wilayah, serta tata kelola pemerintahan yang transparan dan modern. “Membangun Mahulu bukan janji, melainkan kerja nyata yang segera dirasakan masyarakat,” tambahnya.
Angela juga menyampaikan terima kasih kepada KPU dan Bawaslu Mahulu yang telah menyelenggarakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dengan aman dan tertib. Menurutnya, keberhasilan itu menjadi bukti kedewasaan politik sekaligus pondasi legitimasi yang kokoh.
Di sela kesibukannya, saya sempat menyapa Kabag Prokopim Mahakam Ulu, Christianus Arie Dedy Bang, dan beberapa rekan pimpinan media. Di penghujung acara, saya didampingi Kepala Media Kaltim Kantor Samarinda Adhi Abdian, menyerahkan cenderamata berupa cover Media Kaltim edisi khusus bergambar Angela–Suhuk. Angela tampak terkejut, lalu tersenyum menerima. Saya hanya sempat menyampaikan singkat, bahwa Media Kaltim akan terus hadir mengawal perjalanan Mahulu.
Undangan resmi ini bagi saya punya arti istimewa. Mahulu baru saja melewati perjalanan panjang: pemungutan suara ulang, sengketa di Mahkamah Konstitusi, hingga putusan final pada 8 Juli 2025.
Semua energi politik akhirnya bermuara pada satu titik: Angela–Suhuk sah memimpin. Malam ramah tamah itu menjadi tanda rekonsiliasi, ketika perbedaan ditutup dan harapan baru dibuka. Mahulu kini butuh kerja nyata, bukan lagi pertikaian. (*)
Oleh: Agus Susanto, S.Hut., S.H., M.H.